Desainer Busana Yang masih Muda - Walaupun masih tergolong muda; Sarah Devina Susanto, Imme Kristiani, serta Hanifia Rahmadiani sudah membawa nama Indonesia ke kancah Asia.
Ketiganya dipilih asal 340 kompetitor yg bersaing buat merepresentasikan Indonesia pada Airasia Runway Ready Designer Search 2016 di Kuala Lumpur hari ini.
Di hari Kamis kemarin (18/8/2016), menemui ketiga perancang pakaian belia berbakat tersebut di Pavilion, Kuala Lumpur, Malaysia buat mengenal langsung mereka lebih lanjut.
Sarah Devina Susanto
Sarah memang baru saja lulus berasal Raffles Institute serta masih berusia 18 tahun. Tapi, remaja ini telah menemukan gayanya sendiri menjadi seseorang perancang kostum, yaitu siluet sandang berbentuk A yang longgar.
Beliau menyebutkan, “aku lebih suka baju yg longgar. Karena, jenis pakaian ini lebih praktis digunakan oleh banyak orang walaupun menggunakan bentuk tubuh yang bhineka.”
lalu, Sarah pula menghindari tampilan yg hanya terdiri berasal satu pakaian saja. Beliau menginginkan pembeli pakaiannya buat bisa memadupadankan pakaian mereka.
Buat karya yang akan ditampilkan di kompetisi siang ini, Sarah akan mengusung bahan tradisional Indonesia dalam siluet terkini.
Hanifia Rahmadiani
Sebelum belajar pada Raffles Institute, Hanifia Rahmadiani telah menghasilkan pakaiannya sendiri menggunakan melihat bunda dan neneknya yang pula hobi menjahit.
Dia menyebut Comme des Garcons dan Rodarte menjadi perancang pakaian favoritnya dan imbas keduanya terlihat berasal caranya mengartikan rancangan.
Bagi Hanifia, rancangan pakaian tidak hanya sekadar rancangan belaka tetapi pula filosofi dan fundamental yg ada di baliknya.
Mirip karyanya yang akan ditunjukkan pada Airasia Runway Ready Designer Search 2016, Hanifia mengangkat Dewi Sri, dewi padi dan sawah, sebagai inspirasinya.
Imme Kristiani
Sebelum mengenal istilah “perancang busana ”, Imme Kristiani telah memiliki cita-cita buat menciptakan pakaiannya sendiri.
Kini , impiannya telah terkabul. Bahkan, Imme telah sebagai wakil Indonesia dalam kompetisi Airasia Runway Ready Designer yang juga diikuti oleh Thailand, Malaysia, Singapura serta Filipina.
Buat karyanya yang akan ditampilkan siang nanti, Imme yg lahir di Bali ini mengangkat upacara Melasti menjadi wangsit.
Lalu, sebagai perfeksionis, dia menghasilkan pakaiannya sendiri semenjak awal sampai akhir. “Lebih baik capek tenaga namun puas,” ujarnya.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus